Archive for Februari 2014
surat untuk cinta
pagi kembali menyapa
satu malam yang sepi tanpa dirimu
telah terlewati lagi
entah sudah berapa kali
hati ku harus berdamai
dengan rindu yang semakin
hari semakin membuncah
kadang kala aku tak bisa tertidur
memikirkan apakah engkau baik-baik saja disana??
kalau sudah begitu aku kembalikan pada tuhan ku
agar bisa terlelap , seraya berdoa tuhan jagalah dia
peluklah dia...
kadang pula pikiran-pikiran aneh
dan prasangka-prasangka buruk
datang mencoba meracuni hati
tapi selalu kutekankan pada diriku
aku percaya padamu, lalu pikiran-pikiran dan prasangka-prasangka itu
hilang begitu saja seperti kabut yang tersapu matahari
berganti prasangka baik
ya apa lah gunanya aku cinta
apalah gunanya aku sayang
kalau aku tidak percaya padamu
karena kerpercayaan adalah fondasi dari cinta
tanpa nya ibarat meja 4 kaki kehilangan ketiga kakinya
robohlah dia ...
aku sudahi surat ini sampai disini
nanti aku sambung lagi
aku hanya ingin bercerita padamu
menyampaikan apa yang ingin di sampaikan :)
satu malam yang sepi tanpa dirimu
telah terlewati lagi
entah sudah berapa kali
hati ku harus berdamai
dengan rindu yang semakin
hari semakin membuncah
kadang kala aku tak bisa tertidur
memikirkan apakah engkau baik-baik saja disana??
kalau sudah begitu aku kembalikan pada tuhan ku
agar bisa terlelap , seraya berdoa tuhan jagalah dia
peluklah dia...
kadang pula pikiran-pikiran aneh
dan prasangka-prasangka buruk
datang mencoba meracuni hati
tapi selalu kutekankan pada diriku
aku percaya padamu, lalu pikiran-pikiran dan prasangka-prasangka itu
hilang begitu saja seperti kabut yang tersapu matahari
berganti prasangka baik
ya apa lah gunanya aku cinta
apalah gunanya aku sayang
kalau aku tidak percaya padamu
karena kerpercayaan adalah fondasi dari cinta
tanpa nya ibarat meja 4 kaki kehilangan ketiga kakinya
robohlah dia ...
aku sudahi surat ini sampai disini
nanti aku sambung lagi
aku hanya ingin bercerita padamu
menyampaikan apa yang ingin di sampaikan :)
Hujan
Hujann...
satu-persatu aku hitung rintik tetes mu
tapi akalku tak pernah sanggup menghitungnya
begitu juga malam ini
termenung...
menunggu...